Kamis, 15 Juli 2010

Kemarin Malam...


Hari ini, entah mengapa, aku merasa sangat capai. Mungkin karena tidak tidur semalaman, membuatku lemas dan  otakku kekurangan asupan oksigen. Fisikku memang terasa capai, namun aku rasa, tidak sebanding dengan apa yang kudapatkan. Sejak pukul 23:30 petang, Smart-ku aku nyalakan dari chargernya setelah enam jam dimatikan. Aku sangat merasa bahagia, karena pada akhirnya, aku bisa menggunakan internet di dalam kamar tidurku sendiri. mulai dari sana, Facebook kubuka, dan selanjutnya, rekan dekatnya, buka e-mail di account Yahoo-ku.

Awal kubuka facebook, langsung aku ganti statusku, "Alhamdullillah, online di rumah.." Selanjutnya, lewat yahoo-ku, aku mengenal beberapa orang yang sedang online. aku pilih salah satu..

Yang pertama, aku chatting dengan dhek Indra Rajasa Hussein. Dia putra dari seorang keluarga Indonesia yang kebetulan tinggal di Tucson, dan dipertemukan oleh Tuhan bertemu di rumah Ibu Zakky (keluarga Indonesia lain yang sangat dekat dengan kontingen IELSP kami di Tucson (miss u soo!!) saya sapa dia pada awalnya. Ternyata, dia benar-benar lupa dengan siapa saya. Kemudian saya minta dia membuka FB saya, dan akhirnya ingatlah dia. Kemudian pembicaraan kami berlangsung semakin menarik... 

"Homestay" reunion in Mr. and Mrs Fosdahl house..
Yang kedua, Ibu Karen Fosdahl. Beliau dan Suami, Pak Frank Fosdahl adalah dosen STAIN Salatiga. Aku sangat sayang dengan mereka, terutama kepada Ibu Karen. Dia mencoba untuk dekat dengan setiap murid-muridnya. dia bercerita bahwa sekarang dia tinggal bersama kerabatnya di Wisconsin, Amerika Serikat. Selama kira-kira satu tahun, sekeluarga akan menetap disana. 

Yang ketiga, dengan Pak Munajat. Beliau adalah dosen STAIN Salatiga yang kini sedang kuliah di Texas, Amerika Serikat. Beliau, seperti biasanya, memberikan semangat  kepadaku agar terus menerus mengerjakan latihan-latihan untuk meraih TOEFL yang diminta beasiswa-beasiswa pada umumnya: 550. Sampai kini, akupun belum memperoleh nilai TOEFL itu...Oleh karena itu, aku ingin benar-benar belajar, atau istilah Jawanya "ngepenake" Bahasa Inggrisku.

yang selanjutnya, chatting singkat dengan mas Kris, IESLP Alumni-Arizona-Batch 4. Dia sekarang lagi kuliah di Turkey, dan asyiknya, sekota sama seorang CESL coordinator Arizona yang juga dekat denganku waktu aku kuliah di UofA. Namanya Christy Randl. Wah... Asyiknya!!

yang kelima, Andre Sutantyo, Dia temanku waktu SMA. Dulu dia di kelas IPA, sedangkan aku IPS. Bersyukur benar, karena aku menjadi sebagian kecil faktor yang dapat membantunya memperoleh beasiswa IELSP ke University of South Caroline, U.S. Aku menagih janjinya agar sekembalinya dia ke Indonesia nanti, dia harus membawakan oleh-oleh untukku. hehehe...

selanjutnya, seorang rekan lama IIWC. Ketika ada Campleader Workcamp, aku mengenal dia sebagai sosok gadis yang dinamis, tegar, kuat, tahan banting, realistis, dewasa, mandiri, modis (karena dia memang model), dan cantik tentunya. dia adalah Widy Dinarti. Kini, sekarang dia sudah sukses menjadi coordinator secretary, semacam itulah, maaf kalau salah Wid.. hehehe, di AIESEC dan berkutat di bidang Ke-PR-an. Dia menyemangatiku untuk bergabung dengan AIESEC. Aku ragu, apakah aku bisa. uang yang harus dikeluarkan tidak sedikit. Tapi aku yakin, suatu hari nanti aku akan berangkat ke LN sebagai sukarelawan AIESEC.

Ibu Noor Malihah, one of my hero.
Setelah mengenang kembali "ke-mbedhodholan" bersama Widy, aku iseng-iseng membuka Skype yang lama sudah tak ku buka. alhamdulillah, aku teringat dengan chattingan kemarin siangnya. Aku sempat ber video-chat ria dengan dosen favoritku itu.. alhamdulillah, beliau masih exist, jauh di balik layar komputer sana. Ya, orang terakhir yang chatting denganku adalah dosenku yang kini sedang kuliah PhD di Lancaster, Inggris. Beliau bernama Noor Malihah. Bu O'o, demikian beliau biasa dipanggil, benar-benar membuatku tahan dan betah semalaman di depan komputer. Dia adalah satu dari beberapa orang di dunia ini yang paling aku syukuri karena dapat mengenal mereka dengan dekat. Bu O'o sangat mengenalku dan mengerti dengan apa yang aku mau. Dia memahami panggilan hatiku dan sekaligus menjadi supporter luar biasa bagiku. Dia sudah aku anggap seperti kakakku sendiri. Walaupun siang sebelumnya kami sudah berchatting2 ria, namun masih disambung dan ternyata masih punya bahasan panjang, ngalor-ngidul, sampai tak sadar, waktu telah menunjukkan pukul 6 pagi. Acara ngobrol-ngobrol kami berakhir setelah Bu O'o benar-benar merasakan kantuk beratnya setelah semalaman tidak tidur karena mengerjakan tugas-tugasnya. Wew... jadi teringat masa-masa kuliahku di U.S. dulu... hehehe...

Nah, semua orang diatas tadi benar-benar menyemangatiku untuk terus belajar dan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif untuk mengejar mimpi-mimpi sempurna kita. Internet, sangat membantuku memberikan inspirasi, dipertemukan oleh kolega-kolega (hallah... bahasanya lebay)-ku yang tersebar di seluruh penjuru dunia.

Nah, kawan-kawan, jika kau punya internet di rumah, gunakanlah dengan bijak. Gunakanlah servis tersebut untuk melakukan kegiatan yang positif dan berbau "meningkatkan potensi diri dan wawasan". Salah satu caranya, ya dengan Nge-blog ini.. Walaupun belum pasti dibaca orang, namun, paling tidak, kita belajar menulis... belajar mengapresiasi pemikiran kita sendiri.. Nggak cuma mentok di kepala, kemudian tidak disalurkan.. okeh!! So, what is your news today?